Fitrah dan naluri dari manusia yang mendorong manusia berbuat baik. Pada dasarnya manusia ini baik. Hanya saja pada saat diri sedang tidak ada imannya, kejahatan itu terjadi. Kenapa demikian? Karena tidak ada pencuri yang beriman saat mencuri.
Manusia mendorong dan mengerti dirinya menginginkan kebaikan. Tapi entah kenapa yang namanya kebaikan seperti selalu saja ada godaannya.
Godaan, siapa yang menggoda. Seperti apa penggodanya.
Diri ini sudah di beri kebebasan untuk memilih apapun yang baik untuk dirinya sendiri. Hidup ini memang pilihan, bagaimana? Semua manusia sama, apanya yang sama? Sama lahiriah maupun batiniah. Yang membedakan hanya yang bersemayam dalam hatinya(Iman).
Adanya iman ini, ibarat doping, tambahan suplemen dan energi bagi manusia untuk dapat mengendalikan dirinya, agar dapat lebih kuat dari makhluk lain yang bisa sewaktu-waktu menguasai diri. Bila kekuatan iman lebih hebat dari makhluk yang mendorong ke arah keburukan yang bersemayam di dalam hati manusia, manusia mungkin dapat mengendalikan makhluk ini dengan baik.
Ibarat Naruto yang di kendalikan kyubi musang ekor sembilan.
Atau mau seperti binju ular berekor delapan yang di kendalikan Orochimaru.
Dorongan kejahatan, ibarat makhluk lain yang menguasai diri. Obsesi kejahatan yang besar, jika dapat di kendalikan, bisa jadi menjadi kekuatan maha dahsyat yang dapat di olah menjadi kekuatan yang menakutkan. Namun dorongan ini jika tidak dapat di kendalikan, kesadaran menjadi manusia menjadi lemah.
Ingin di kuasai makhluk lain yang menguasai diri. Makhluk ini di namakan setan yang selalu saja mendorong manusia menuju ke jurang neraka dengan jalan indah bertabur bunga dan keindahan. Atau ingin mengendalikan setan ini, kalau ingin mengendalikan setan ini, cobalah lebih kuat dari setan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar