Minggu, 31 Mei 2009

Kisah Pemikiran

Semua tulisan dalam blog ini hanya sebuah pemikiran dari seorang Manggara, lelaki biasa, calon penghuni kubur dan mencoba tidak merasa lebih baik dari orang lain. Semua dalam blog ini bukan bermaksud menggurui atau mempengaruhi pemikiran seseorang. Saya hanya ingin berbagi apa yang saya pahami dalam hidup.

Semua rasanya kembali pada diri masing-masing. Sebab di dunia ini banyak orang, banyak pemikiran. Maka saya sungguh-sungguh meminta maaf, jika nanti ada sesuatu hal yang tidak berkenan di hati siapapun. Maaf sekali, diri ini yakin, tidak ingin membuat sebuah kesalahan yang dapat menyinggung siapapun.

Banyak orang, banyak pemikiran dari latar belakang pendidikan, profesi maupun hal lain yang berbeda. Semua akan kembali pada pola pikir masing-masing. Dan semua kembali pada kultur budaya dan kepercayaan yang di anut masyarakat kita yang beragam.

Dirimu, diriku, dirinya hanya diriku, dirimu dan dirinya

Setiap diriku, dirimu, drinya hanya untuk diriku, dirimu dan dirinya. Kenapa demikian? Karena setiap diri ini, konon menurut kabar yang beredar di masyarakat. Diri ini bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Tahu sendiri kan, manusia yang satu hanya sebagai penyebab dari manusia yang lain. Nah makanya kejahatan yang kita lakukan pada orang lain, adalah akibat perbuatan kita. Tapi sebenarnya kejahatan itu untuk diri yang melakukan sendiri. Di ibaratkan, kejahatan maupun kebaikan yang di lakukan tersebut merupakan infestasi dari setiap perbuatan yang kita lakukan. Nah, jadi adil kan.

Makanya. Setiap diri menjalani hidupnya sendiri dengan memilih jalan mana yang ingin di tempuh. Jalan keburukan atau jalan kebaikan. Sudah memilih, yang menjalankan dan merasakan juga dirinya sendiri. Ini berlaku juga untuk dirimu maupun dirinya.

Ini yang mungkin di sebut keadilan dari Allah SWT, setiap perbuatan akan kembali pada dirinya sendiri.


Makhluk lain menguasai diri

Fitrah dan naluri dari manusia yang mendorong manusia berbuat baik. Pada dasarnya manusia ini baik. Hanya saja pada saat diri sedang tidak ada imannya, kejahatan itu terjadi. Kenapa demikian? Karena tidak ada pencuri yang beriman saat mencuri.

Manusia mendorong dan mengerti dirinya menginginkan kebaikan. Tapi entah kenapa yang namanya kebaikan seperti selalu saja ada godaannya.

Godaan, siapa yang menggoda. Seperti apa penggodanya. 

Diri ini sudah di beri kebebasan untuk memilih apapun yang baik untuk dirinya sendiri. Hidup ini memang pilihan, bagaimana? Semua manusia sama, apanya yang sama? Sama lahiriah maupun batiniah. Yang membedakan hanya yang bersemayam dalam hatinya(Iman).

Adanya iman ini, ibarat doping, tambahan suplemen dan energi bagi manusia untuk dapat mengendalikan dirinya, agar dapat lebih kuat dari makhluk lain yang bisa sewaktu-waktu menguasai diri. Bila kekuatan iman lebih hebat dari makhluk yang mendorong ke arah keburukan yang bersemayam di dalam hati manusia, manusia mungkin dapat mengendalikan makhluk ini dengan baik.

Ibarat Naruto yang di kendalikan kyubi musang ekor sembilan.
Atau mau seperti binju ular berekor delapan yang di kendalikan Orochimaru.

Dorongan kejahatan, ibarat makhluk lain yang menguasai diri. Obsesi kejahatan yang besar, jika dapat di kendalikan, bisa jadi menjadi kekuatan maha dahsyat yang dapat di olah menjadi kekuatan yang menakutkan. Namun dorongan ini jika tidak dapat di kendalikan, kesadaran menjadi manusia menjadi lemah.

Ingin di kuasai makhluk lain yang menguasai diri. Makhluk ini di namakan setan yang selalu saja mendorong manusia menuju ke jurang neraka dengan jalan indah bertabur bunga dan keindahan. Atau ingin mengendalikan setan ini, kalau ingin mengendalikan setan ini, cobalah lebih kuat dari setan ini. 


Jarak antara cupu, culun, tidak gaul dan Gaul, populer dan pastinya keren

Hidup adalah sebuah rahasia. Lahir dan mati di mana dan pada siapa. Semua sudah di atur tanpa memesan terlebih dahulu. Semua terlahir sesuai catatan yang sudah di tetapkan di langit sana. Semua lahir tidak sesuai dengan kehendak masing-masing. Sisanya mereka yang terlahir, berusaha menggapai apa yang di inginkan dengan pilihan jalan yang di pilihnya sendiri dalam hidup.

Lahir dari rahim seorang ibu di tempat yang berbeda, dalam kehidupan berbeda.

Semua tampak menginginkan yang baik, keren, popular dan gaul. Apa ini artinya? Sedangkan takdir mengantarkan mereka ke hadapan jurang pemisah di antara tumpukan materi dunia yang ada. Apa di sini ada ketidak adilan dari sang pemberi hidup?

Manusia lahir...miskin dan kaya hanya sebuah ketetapan. Sang pemberi kehidupan, sang pencipta kehidupan lebih mengerti apa yang di ciptakan. DIA lebih tau apa yang baik untuk yang di ciptakannya. Di mana persamaan yang sesungguhnya semua mendapatkan kebaikan...baik yang berada maupun yang tidak berada.

Gaul, keren, popular hanya sebuah dorongan jiwa atas sebuah keindahan dan kebaikan. Cupu, culun, tidak gaul hanya sebuah kebaikan yang tampak samar, proses atas sebuah pilihan yang di jalankan sendiri di antara kumpulan keadaan yang berbeda. 

Cupu, culun, tidak gaul hanya sebuah keadaan yang sedikit berbeda dari gaul keren dan populer. Jika semua yang terlahir dalam sistem yang popular, keren dan gaul yang sudah di tetapkan ada penukaran posisi dengan mereka yang cupu, culun dan tidak gaul. Kemungkinan semua akan sama. Tapi untuk apa semua di tukar, biarkan semua berjalan semestinya. Semua hal ada resikonya, keren maupun cupu sama-sama beresiko. Tinggal bagaimana diri akan mensikapi keadaan yang ada.

Ini semua hanya sebuah ketetapan dari pemberi kehidupan, semua yang ada adalah yang terbaik. Bila ingin berubah, berusahalah dengan semangat untuk merubah apa yang di sebut nasib. Mengeluh pada keadaan hanya akan menambah beban. Tersenyum, bangkit dan berusahalah dengan keras. Sang pemberi kehidupan akan merubah nasib kaum yang mau merubah dirinya sendiri.

Cupu, culun, tidak gaul dan keren, populer, gaul hanya sebuah ketetapan yang dapat berubah. Semua terbentuk dari arah mana sudut mata memandang sebuah keadaan. Baik akan baik jika di pandang dari sudut baik. Kotor, kumuh, bau akan baik jika di pandang dari sudut yang baik. Namun, Taj Mahal hanya akan menjadi bangunan biasa jika di pandang dari sudut menguasai dunia. 

Tidak ada jarak yang tampak dari cupu maupun keren, culun maupun popular dan gaul maupun tidak gaul. Semua hanya ketetapan dalam hidup. Tidak ada yang salah dari semua. Tinggal bagaimana mata dan hati memandang setiap keadaan.


Hidup selalu terbawa

Hidup ini selalu terbawa dalam setiap hembusan nafas kehidupan. Setiap kehidupan membawa fikirannya masing-masing. Kemajemukan pemikiran inilah yang tampak membuat seorang anak manusia tidak dapat memuaskan seluruh hasrat manusia yang lain. Lain orang, lain pemikiran. Ini adalah sebuah realita dalam kenidupan.

Ketenangan, kecermatan, kewaspadaan dalam mengambil sikap dari setiap tindakan kehidupan. Dalam setiap interaksi dengan manusia yang lain. Manusia dengan hati yang tak dapat terbaca. Manusia dengan segala tipu daya bagi yang melakukan tipu daya. Semua menyatu dalam satu rangkaian kehidupan yang intinya hanya satu. Semua akan kembali pada dirinya sendiri. Perbuatan baik maupun buruk, semua akan kembali kepada yang bertindak demikian.

Jangan takut dan khawatir dalam hidup. Hidup yang selalu terbawa. Perbuatan baik akan berjodoh dengan kebaikan. Perbuatan buruk, akan berjumpa dengan keburukan juga. Hidup yang selalu terbawa, kemanapun nyawa ini berjalan dengan jasad. Kehidupan yang hanya sebentar di dunia yang hanya tempat main-main dan sendau gurau. Setiap kehidupan, rasanya hanya sebagai penyebab dan sebab kehidupan yang lain. Hidup tampak selalu terbawa hembusan irama nafas yang berhembus.

Hidup yang selalu terbawa hanya sebentar, menunggu siapa yang membawa kehidupan ke tempat lain. Tempat yang jauh lebih lama. Tempat hidup dan tempat pertanggungjawaban seadil-adilnya di hadapan sang pemberi kehidupan. Siapapun yang percaya maupun tidak percaya akan hidup sesudah kematian ini. Tampak akan sama-sama menjadi penghuni kubur yang tidur sendiri di bawah tumpukan selimut bumi.

What is “Kisah Pemikiran?”

Kisah pemikiran merupakan kisah dari pola pemikiran yang terbentuk dari perasaan yang terjadi dari kejadian-kejadian yang dialami, dilihat maupun dirasakan oleh seorang Manggara. Sebuah kisah meninggalkan sejarah, sebuah sejarah meninggalkan kenangan, setiap kenangan begitu rindu untuk di kenang, kenangan tinggalah kenangan, tampak belum ada yang kembali. 

Semua di jalani dengan santai setiap kehidupan yang terjadi. Semua waktu yang menyapa, hanya dianggap sebagai sebuah hak yang seharusnya di terima manusia. Namun apa mereka menyadari, adanya waktu yang terlintas dan menemani kehidupannya, merupakan investasi dari dirinya yang memberinya sistem untuk bekerja.

Sebuah pemikiran. Manusia yang di beri otak oleh sang pencipta. Manusia tidak lahir dengan sendirinya. Manusia bukan hewan yang hidup tanpa aturan hidup, tapi hewan tampaknya juga memiliki pola hidup yang tetap sesuai aturan alam. Karena aturan hidup merupakan pengukur tingkat peradaban dan pola yang berkesinambungan untuk membentuk kelestarian dan keharmonisan dalam hidup.

Jumat, 29 Mei 2009

(Baru awal, jadi semangat)

Awal membuat blog. Ingin rasanya menulis dan sebanyak mungkin mengisi setiap detail yang ada. Namanya barang yang baru di kenal dan belum berjumpa dengan kejenuhan, hal tersebut sangat maklum untuk di pahami. Rasa ingin mempublikasikan serta mengenalkan setiap detail blog ini bagikan angin pantai selatan pulau Jawa yang berhembus ke utara, tanpa adanya penghalang yang berdiri menghadang.

Beginilah rasanya berkenalan dengan barang baru. Yang ada adalah terus-terus dan terus dekat. Kalau sudah dekat, bisa saja kejenuhan pandangan hinggap dengan sendirinya. Secara kejiwaan? Maaf kalau dalam blog saya ini, rasanya saya seperti jadi anak cucu dari Adam yang sok tahu. Secara kejiwaan, melihat sesuatu yang baru dan menarik, rasanya semangat ingin mengenal lebih jauh akan terasa sangat besar. Apalagi mungkin jika di hadapkan dengan perkenalan denga gadis yang unik dan memikat mata.

Hal ini pernah ku rasakan saat aku sedang senang mempelajari nasab/keturunan dari silsilah siapa yang menurunkan seorang Manggara, aku ini. Apa arti Manggara, orang terdahulu tidak memberikan penjelasan. Informasi tentang silsilah keluarga ini, saya ketahui saat diri ini mulai menyukai dan mencari tahu dari siapa pendahuluku berasal. Menurut penuturan kakek buyutku, yang konon kabarnya tanah kami tidak pernah di jajah Belanda, tapi ikut merasakan di jajah Jepang. Diri ini adalah keturunan ke-7 dari Mbah Singa Mrica, leluhur kami yang datang dari timur, entah dari mana. Mbah Singa Mrica inilah menurut legenda yang mulai membuka hutan dengan pohon-pohon besarnya tanpa api, hanya menggunakan senjata tajam. Orangnya sakti mandra guna, hingga air kencingnya dapat menetralisir api yang membahar hutan yang di lakukan penduduk desa lain, saat kali pertama pembukaan lahan. Legenda ini sangat terkenal di desaku, desa Karangtawang. Konon kabarnya Mbah Singa Mrica ini menurunkan keturunan yang sangat banyak di desa yang saat ini ku tempati ini.

(Jangan lupa sign out)

Awal membuka blog, facebook, email ataupun chating. Untuk keluar dari semua lapangan bermain tersebut. Jangan sampai melupakan sign out. Hal ini bertujuan, agar permainan yang kita mainkan ini berakhir dengan sukses, sehingga tangan-tangan jahil tidak perlu meneruskan permainan kita. Sign out rasanya seperti kunci pengaman saat bermain di lapanngan blog dan teman-temannya ini.

Pengalaman pertama membuka dan membuat Blog, ada rasa harap-harap waspada. Waspada kalau-kalau ada yang akan terjadi setelah membuka Blog. Benar-benar mengkhawatirkan. Rasa takut di awal mencoba rasannya merupakan gejala psikologi yang benar-benar umum terjadi. Kalau kali pertama melakukan malam pertama apa akan merasakan hal yang sama ya? Entahlah. Aku tak dapat komentar, karena aku secara nyata belum pernah mencobanya. Bagaimana ritual dalam membuka pintu yang unik tersebut dengan kunci yang harus bersusah payah membuka segel yang kali pertama di tancapkan ke lubang pintu yang unik tersebut

(Untuk Perkenalan)

Blog ini menurut konsep yang sudah saya susun akan berisi kisah-kisah yang beragam. Bukan hanya kisah horor, komedi, mimpi, hanya drama maupun action. Karena dalam kenyataan di lapangan kehidupan. Hidup ini bukan hanya komedi, horor, drama maupun action. Kehidupan ini terlalu kompleks untuk di pilah-pilah. Jadi jalani hidup ini dengan tenang. Detik ini sedang ada adegan komedi? Nikmati, detik yang lain ada adegan horor? Sabar saja. Nanti semuanya akan berputar dan silih berganti.

Begini. Untuk awal dan salam perkenalan dalam dongeng Manggara. Saya, Manggara sebagai penulis sekaligus pemain di Blog buatan saya ini akan menerangkan sedikit aturan main dalam blog saya ini.

Dalam blog saya ini mungkin, pembaca tidak akan menemukan banyak, atau bahkan tidak ada bahasa gaul yang tersusun secara acak, namun pembaca menurut konsep yang saya susun dalam penyusunan Blog ini. Pembaca akan melihat tatanan penulisan yang sedikit banyak memakai kaidah penulisan yang ada dalam aturan bahasa Indonesia.

Kenapa saya melakukan hal itu? Alasannya mudah saja, agar bahasa yang dengan perjuangan dan telah mengalami banyak perbaikan, tetap menjadi produk yang unggul, membanggakan dan di senangi oleh bangsanya sendiri. Kalau bukan kita yang mencintai bahasa sendiri, orang lain boleh dong ikut menyayangi bahasa yang ternyata benar-benar dapat mempersatukan seluruh rakyat Indonesia dalam berkomunikasi. Sehingga rakyat Indonesia di manapun berada dapat menikmati dan menggunakan bahasa ini di berbagai tempat dan kesempatan di wilayah maupun di luar wilayah Indonesia.

Bahasa yang dapat menyatukan ke Bhineka tunggal ika dari bangsa ini, benar-benar bahasa yang ajaib. Bahasaku, bahasa pesatuan, bahasa Indonesia.

Rakyat Indonesia harusnya bangga memiliki bahasa yang serba guna. Bahasa yang di pelajari sejak duduk di bangku sekolah ini nyatanya dapat di gunakan di seluruh wilayah Indonesia. Pencetus bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan sungguh luar biasa.

Lihat foto saya. Saya menggunakan pola potongan rambut yang sangat pendek. Rambut tersebut merupakan hasil dari pertumbuhan saat saya terakhir potong rambut hampir plontos. Dan masalah pakaian hitam yang saya kenakan. Baju ini saya pilih saat saya di minta menyerahkan foto untuk ijazah DII jurusan keguruan dalam kegiatan kuliah saya di fakultas keguruan ilmu pendidikan, dalam konsentrasi menjadi guru kelas. Jadi saya bukan anggota dewan.

Hari lahir blog ini sama dengan hari lahir adik saya, 14 tahun lalu.
Sekarang 28 Mei 2009
Untuk sedikit memperjelas diri saya. Lihat di profil diri ini.


Kamis, 28 Mei 2009

anggara

Rencana konsep kedepan blog ini akan mengetengahkan cerita-cerita yang mungkin tidak kocak bagi anda, namun bagi yang suka cerita yang ku anggap cerita biasa-biasa saja, akan menemukan sesuatu yang baru. Benar-benar cerita biasa yang baru.
Sebagaimana di ketahui, selera manusia yang satu dengan manusia yang lain kan berbeda. Untuk itu saya mengetengahkan kisah yang semoga di sukai oleh banyak pembaca.

Anggara

Tahap awal pembuatan Bloog, baru belajar.salam kenal kawan

Anggara

Jangan merasa diri lebih baik dari orang lain